Sebagai salah satu suku yang mendiami Indonesia, warga tionghoa mendirikan sebuah kompleks Chinatown Bandung. Walaupun suku tionghoa bukan merupakan suku asli Indonesia, namun mempunyai peran penting dalam keberagaman kebudayaan Indonesia.
Terlebih lagi suku tersebut hidup secara berkelompok dengan sesama suku tionghoa. Sehingga mereka dapat leluasa mempertahankan budaya cina tanpa diskriminasi yang mencolok dengan suku asli Indonesia.
Lokasi Chinatown Bandung
Lokasi dari Chinatown terletak di Jl Kelenteng No 41, Ciroyom, Andir, Kota Bandung. Walaupun lokasi tersebut sangat strategis, sayangnya cukup jauh dari halte. Sehingga harus berjalan kaki atau menggunakan taxi ataupun ojek untuk menuju ke destinasi.
Untuk menuju ke Chinatown dapat turun di halte Selter Hall Cimahi yang berada di Jl Kebon Jati. Selanjutnya merupakan optional apakah ingin menggunakan taxi atau ojek maupun dengan berjalan kaki.
Lihat juga Kampung Korea Little Seoul
Waktu yang diperlukan dengan jalan kaki, tidak memakan waktu yang lama. Hanya membutuhkan waktu sekitar ±30 menit. Jalannya pun bukan merupakan jalan setapak khas destinasi alam pegunungan. Sehingga tidak akan menguras energi.
Tarif Tiket Masuk Chinatown Bandung
Tarif kontribusi masuk Chinatown Bandung tidak begitu mahal, hanya dengan 10.000 IDR per orang. Tarif tersebut khusus untuk weekday setiap hari senin hingga kamis. Sedangkan tarif pada weekends sebesar 20.000 IDR per orang.
Biasanya waktu operasional dari Chinatown sendiri setiap hari mulai pukul 09.00 WIB – 22.00 WIB. Terkadang pada musim liburan sekolah atau masih dipenuhi dengan pengunjung, waktu operasional Chinatown hingga larut. Tepatnya pada sekitar pukul 24:00 WIB dan terkadang lebih.
Fasilitas Chinatown Bandung
Chinatown menyuguhkan keadaan kota china pada masa lampau. Karena sebagian besar penduduk sekitar merupakan imigran china dari masa lampau, tepatnya pada masa kolonial. Sehingga mereka tidak sempat menikmati suasana china modern.
Awalnya Chinatown merupakan kompleks kampung pecinan yang hanya dihuni oleh suku tionghoa. Mereka pun mas mempertahankan budaya china walaupun tidak lagi menetap di china. Mulai dari gaya bangunan, adat istiadat, pakaian hingga bahasa sehari – hari menggunakan bahasa china.
Sebagian besar suku tionghoa yang mendiami Indonesia berasal dari Hongkong. Oleh sebab itu, bahasa china yang dikenal oleh masyarakat Indonesia merupakan bahasa chantose atau katon. Sedangkan bahasa mandarin yang merupakan bahasa nasional china terkesan asing dan hanya segelintir orang yang dapat membedakan antara bahasa mandarin dan katon.
Chinatown sendiri pertama kali dibuka sebagai wisata budaya pada tahun 2017. Untuk fasilitas yang tersedia di Chinatown antara lain sebagai berikut ini :
- Suasana kota seperti suasana kota china pada abad ke 19
Dengan mengunjungi Chinatown akan disuguhkan dengan suasana kota china ketika pada abad ke 19. Pada masa tersebut merupakan masa dimana bangsa Eropa masih melakukan penjajahan di berbagai wilayah Asia, termasuk china dan Indonesia.
Bangunan khas china di Chinatown sangat mirip dengan gaya bangunan china kuno pada abad 19. Karena itu tempat wisata tersebut dapat disebut sebagai china old town atau kota lama china. Banyak penduduk asli china yang berkeliaran dan menggunakan pakaian tradisional seperti cheongsam.
Banyak ornamen – ornamen Chinese Lampion yang bergelantungan. Sehingga melengkapi suasana khas china. Lalu juga dijumpai perabotan lama yang telah tidak dipergunakan lagi pada masa kini.
- Sewa kostum bangsawan china
Di Chinatown tersedia jasa sewa kostum tradisional china beserta makeup khas Asia Timur. Jadi pengunjung dapat menjadi putri atau pangeran kerajaan china dengan menggunakan pak indra tersebut. Untuk melengkapi penampilan aksesoris khas china pun juga tersedia. Ada pula pakaian modern seperti cheongsam yang telah dikenal luas dan penggunaannya masih dipertahankan hingga kini.
Biaya sewa kostum cukup murah hanya sebesar 50.000 IDR. Sedangkan untuk jasa fotografi sebesar 25.000 IDR dan akan mendapat hasil hard print.
- Pertunjukan budaya
Pada weekends, di Chinatown akan digelar suatu pertunjukan musik dan opera khas china. Musik yang dipertunjukan pun merupakan musik dengan bahasa mandarin maupun katon. Sebagian besar lagu tersebut adalah lagu yang telah dikenal dan populer di Indonesia. Jadi alunan musik yang didengar tidak asing lagi.
Selain pertunjukan musik, juga terdapat pertunjukan Barongsai yang merupakan kesenian khas china. Lalu ada juga seni bela diri wushu dengan bermacam atraksi yang cukup mengerikan.
- Wisata kuliner tradisional china
Di kompleks tersebut tersedia kedai yang menjajakan makanan tradisional china. Suasana kedai pun juga sangat oriental dan dihiasi pernak pernik khas china. Kuliner khas china yang tersedia seperti berbagai macam olahan mie khas china, bakpao, spring rolls, dimsum, olahan tofu atau tahu china dan lain – lain. Olahan makanan china tersebut telah dijamin kehalalannya dan sama sekali tidak terdapat olahan pork atau daging babi.
Selain olahan makanan khas china, olahan makanan lokal pun juga tersedia. Jadi bagi yang tidak begitu menyukai olahan khas Asia Timur, dapat menikmati olahan lokal. Menu olahan lokal yang tersedia seperti soto, batagor, sate dan lain – lain.
- Tempat ibadah
Sebagian besar masyarakat tionghoa adalah penganut Budha. Oleh karena itu dimana pun kawasan pecinan, pasti tersedia kelenteng sebagai tempat sembayang. Bangunan kelenteng di Chinatown sangat oriental dan masih berdiri kokoh meskipun telah berumur 130 tahun.
Selain kelenteng juga terdapat musollah. Jadi bagi pengunjung muslim dapat menunaikan kewajiban sholat.
Lihat juga Lembah Cimeta Citarum
Itulah referensi dari Chinatown Bandung yang dapat dijadikan sebagai destinasi wisata ketika liburan. Ataupun hanya sekedar menghabiskan akhir pekan dengan teman maupun keluarga.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!