Ingin jalan-jalan sambil belajar? Mengunjungi Observatorium Bosscha Bandung bisa jadi tujuan belajar sambil wisata yang terbaik. Observatorium Bosscha ini merupakan tempat observatorium untuk peneropong bintang pertama di Indonesia. Selain itu tempat ini juga digunakan untuk penelitian para ilmuan dibidang astronomi. Di tempat ini, para pengunjung bisa melihat pemandangan luar angkasa yang sangat indah.

Sejarah Observatorium Bosscha Bandung

Pada permulaan abad ke 20, para ilmuan dibidang astronomi mulai menyadari bahwa bintang-bintang terikat satu sama lain membentuk sistem galaksi. Keinginan untuk meneliti dan memahami struktur dari galaksi tersebut mendorong ingin dibangunnya berbagai macam teleskop besar di belahan Bumi Selatan. Karena sebelumnya teleskop berukuran besar hanya ada dan terkonsentrasi di belahan Bumi Utara saja, terutama di negara Eropa dan Amerika Utara.

Lihat juga wisata kebun binatang bandung

Maka dari itu ide pembangunan di Hinda Belanda pun dikemukakan oleh insinyur – astronom kelahiran Madiun, yakni Joan George Erardus Gijsbertus Voute. Ia melihat bahwa penelitian astronomi terhambat karena kurangnya jumlah observatorium dan pengamat di belahan Bumi bagian Selatan. Pada awalnya, Voute meneliti di Cape Observatory, Afrika Selatan, namun kurangnya dukungan pemerintah setempat membuat ia kembali lagi ke Batavia, Hindia Belanda.

Voute sendiri berusaha mempengaruhi beberapa astronom di Belanda untuk membangun observatorium di Hindia Belanda. Persahabatan antara voute dengan pengusaha kaya raya yakni Karel Albert Rudolf Boscha dan Rudolf Albert Kerkhoven pun semakin memperkuat dukungan terhadap pembangunan Observatorium Bosscha Bandung ini.

Harga Tiket Dan Alamat Observatorium Bosscha Bandung

Jika ingin mengunjungi Observatorium Bosscha Bandung ini, para pengunjung hanya mengeluarkan uang tiket sebesar Rp. 15.000 per orangnya. Observatorium ini dibuka pada jam 09.00 sampai 14.30 sedangkan untuk hari minggu dan senin tempat ini ditutup untuk umum.

Jika ingin mengunjungi tempat ini bisa langsung datang saja ke Peneropong Bintang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391. Penasaran dengan objek yang satu ini? Masih bingung dengan rutenya? Sewa mobil plus sopir di Bandung adalah solusi terbaik. Jangan lupa gunakan jasa sewa yang terbaik juga seperti tourbandung.id.

Fasilitas Teleskop Yang Terdapat Di Observatorium Bosscha Bandung

Penasaran fasilitas teleskop apa saja yang disajikan di Observatorium Bosscha Bandung? Bagi kamu yang penasaran dengan fasilitas teleskop yang disajikan dari tempat ini. Berikut adalah fasilitas teleskop yang disajikan oleh pihak Observatorium Bosscha Bandung sendiri.

1. Teleskop Refraktor Ganda Zeiss

Teleskop ini merupakan jenis refraktor yang menggunakan lensa dan terdiri dari 2 teleskop utama serta teleskop pencari (finder). Diameter dari teleskop utama ini adalah 60 cm dengan panjang fokus hampir 11 m, sedangkan teleskop pencarinya berdiameternya 40 cm. Instrumen utama teleskop ini telah digunakan dalam berbagai macam penelitian astronomi. Yakni antara lain untuk pengamatan astrometri, khususnya untuk memperoleh orbit bintang ganda visual.

Lihat juga objek lainnya: NuArt Sculpture Park Bandung

Selain itu, teleskop ini juga bisa digunakan untuk penentuan pada jarak bintang. Pencitraan dengan CCD juga digunakan untuk mengamati komet serta mengamati planet-planet, misalnya planet Mars, Jupiter, dan Saturnus. Dengan menggunakan spektrograf BCS yakni Bosscha Compact Spectrograph, teleskop ini secara kontinue melakukan pengamatan spektrum bintang-bintang Be.

2. Teleskop Schimdt Bima Sakti

Teleskop Schimdt Bima Sakti memiliki sistem optik schimdt sehingga sering disebut dengan kamera schimdt. Teropong ini memiliki diameter lensa koreksi sebesar 51 cm, diameter 71 cm, serta panjang fokus 127 cm. Teleskop ini biasa digunakan untuk mempelajari struktur pada galaksi bima sakti, mempelajari spektrum bintang, mengamati asteroid, supernova, nova untuk ditentukan terang dan komposisi kimiawinya, serta untuk memotret objek langit.

Selain itu, teleskop ini juga dilengkapi dengan prisma pembias dengan sudut prisma 6,10 . untuk memperoleh spektrum bintang, dispersi prisma ini pada H-gamma 312A pada tiap malam. Selain itu dilengkapi juga dengan alat bantu extra-telescope yakni wedge sensitometer, untuk menera khitaman skala terang bintang dan alat perekam film.

3. Teleskop Refraktor Bamberg

Fasilitas yang selanjutnya adalah sebuah Teleskop Refraktor Bamberg. Teleskoop ini mempunyai diameter lensa 37 cm serta panjang fokus 7 m. Teropong ini terletak di sebuah gedung beratap setengah silinder dengan atap geser yang dapat bergerak maju-mundur untuk membuka atau menutupnya.

Karena kontruksi bangunan, jangkauan teleskop ini hanya terbatas untuk pengamatan benda langit dengan jarak zenit 600 atau hanya untuk benda langit yang lebih tinggi dari 300. Serta pengamatan pada azimut dalam sektor Timur-Utara-Selatan-Barat. Untuk objek langit yakni yang berada di langit utara atau selesai diinstalasi awal tahun 1929 serta digerakkan dengan sistem bandul gravitasi. Yang mana secara otomatis mengatur kecepatan teleskop bergerak kearah barat mengikuti bintang yang ada di medan teleskop sesuai dengan kecepatan rotasi bumi itu sendiri.

Teleskop ini juga telah dilengkapi dengan detektor modern, serta menggunakan kamera CCD. Teleskop ini juga biasa digunakan untuk menara terang bintang, menentukan skala jarak, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, pengamatan matahari, serta untuk mengamati benda langit yang lainnya.

4. Teleskop Cassegrain GOTO

Teleskop GOTO ini berjenis reflektor Cassegrain dengan diameter cermin utamanya 45 cm. Cermin utama yang berbentuk parabola mempunyai panjang fokus 1,8 m dan cermin sekunder yang berbentuk hiperbola mempunyai panjang fokus 5,4 m. Teleskop ini merupakan bantuan dari kementrian luar negeri Jepang melalui program ODA (Overseas Development Agency), Ministry of Foreign Affairs, yakni pada tahun 1989 silam.

Dengan teleskop ini, objek dapat langsung diamati dengan memasukkan data posisi objek tersebut. kemudian data hasil pengamatannya akan dimasukkan ke media penyimpanan data secara langsung. Teropong ini pun dapat digunakan untuk mengukur kuat cahaya bintang serta pengamatan spektrum bintang. Selain itu teleskop ini juga dilengkapi dengan spektograf dan fotoelektrik fotometer.

5. Teleskop Surya

Teleskop ini merupakan teleskop matahari yang terdiri dari 3 buah teleskop coronado dengan dilengkapi 3 filter yang berbeda. Serta terdapat sebuah teleskop proyeksi citra matahari yang sepenuhnya dibuat oleh sendiri. Fasilitas ini pun merupakan sumbangan dari kementerian pendidikan, sains, serta kebudayaan, negeri Belanda, dll.

6. Teleskop Radio 2,3 M

Dan fasilitas teleskop terakhir adalah Teleskop Radio 2,3 M. Teleskop Radio 2,3 M ini merupakan instrumen radio jenis SRT (Small Radio Telescope) yang didesain oleh Observatorium MIT-Haystack serta dibuat oleh Cassi Corporation. Teleskop ini bekerja pada panjang gelombang 21 cm atau dalam rentang frekuensi 1400 sampai 1440 MHz.

Dalam rentang frekuensi tersebutlah terdapat transisi garis hidrogen netral, sehingga teleskop ii sangat sesuai untuk pengamatan hidrogen netral. misalnya dalam galaksi bima sakti. Selain itu, teleskop ini dapat digunakan untuk mengamati objek-objek yang sangat jauh seperti ekstragalaksi dan kuasar. Matahari juga merupakan objek yang sangat menarik untuk ditelaah dalam panjang gelombang radio tersebut. sedangkan objek eksotik seperti pulsar, juga akan menjadi target pengamatan dengan teleskop radio ini.

Itulah beberapa hal mengenai Observatorium Bosscha Bandung. Jika ingin liburan di Bandung dengan wisata yang edukasi, maka Observatorium Bosscha Bandung ini sangatlah cocok sekali untuk dikunjungi. Selain harga tiketnya yang murah para pengunjung pun bisa menambah wawasan tentang berbagai macam ilmu astronomi.

Rate this post
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *